Daftar Isi
10 Tanda Terkena Racun
Racun bisa dibilang merupakan salah satu musuh utama tubuh karena bisa memberikan berbagai macam gejala hingga kematian. Kondisi keracunan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, dimulai dari makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, terpapar bahan kimia, bersentuhan dengan tanaman tertentu, hingga karena terkena gigitan serangga dan ular.
Jika kamu atau seseorang di sekitar kita terkena atau menelan racun secara tidak sengaja dan menunjukkan adanya gejala yang cukup serius (seperti mual, muntah, nyeri, sulit bernafas, kejang, kebingungan, dan perubahan warna kulit), maka segera larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secepatnya.
Jadi tentu saja, mengetahui beberapa gejala terkait keracunan bisa menjadi informasi penting bagi kita agar tahu cara mengatasi dan bertindak jika seseorang di sekitar kita terkena.
Di artikel kita kali ini, kita akan membahas tanda dan gejala seseorang terkena racun secara umum. Adapun daftarnya sudah kami paparkan di bawah ini secara lengkap.
-
Diare
Ini bisa disebut sebagai salah satu gejala paling klasik dari paparan racun. Gejala diare sebagian besar disebabkan oleh keracunan makanan yang dimulai beberapa jam setelah terpapar makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Meskipun pada kebanyakan kasus gejala ini bisa sembuh tanpa harus pergi ke dokter. Akan tetapi jika diare tersebut cenderung parah dan disertai dengan gejala lainnya, maka harus segera dilarikan ke rumah sakit agar terhindar dari dehidrasi dan komplikasi.
-
Sakit Perut
Gejala diare akibat keracunan makanan biasanya akan disertai dengan beberapa gangguan perut yang meliputi kram, mual, dan muntah setidaknya 1 jam setelah terpapar dan akan berlangsung paling lambat hingga 10 hari atau bahkan lebih, tergantung zat atau patogen yang menyerang saluran pencernaan kamu.
Ini karena gejala keracunan arsenik sangatlah bervariasi antara satu dengan yang lainnya, sesuai dengan jenis dan konsentrasi racun yang kamu dapatkan. Terutama arsen organik yang dapat menyebabkan sakit perut, kerusakan sel darah merah (hemolisis), syok, dan kematian dengan sangat cepat.
-
Pusing dan Lelah
Pusing yang disertai dengan muntah-muntah yang terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab juga bisa mengindikasikan bahwa tubuh kamu telah terpapar zat beracun. Keracunan ini lebih mungkin terjadi ketika seseorang berada di daerah yang telah terkontaminasi zat beracun, paparan radiasi, hingga sanitasi yang buruk.
Jika tidak segera ditangani, perasaan pusing dan muntah-muntah tersebut bisa berkembang menjadi vertigo, migrain, atau bahkan tekanan darah rendah (hipotensi). Maka dari itulah, segera hubungi dokter terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang lebih layak.
Zat beracun juga seringkali mengganggu hormon sehingga menyebabkan ketidakseimbangan kadarnya di dalam tubuh kamu. Mereka bisa menginduksi, menghambat, meniru, dan memblokir hormon secara membabi buta.
Salah satu contohnya adalah arsenik, yaitu sejenis racun yang dapat mengganggu reseptor hormon tiroid pada sel, sehingga sel tubuh tidak akan mampu mendapatkan pesan dari hormon tiroid yang kemudian menyebabkan metabolisme menjadi meningkat drastis. Hasilnya, kelelahan kronis bisa kamu rasakan.
-
Demam
Meningkatnya suhu tubuh bisa menjadi gejala umum dari penyakit yang disebabkan oleh organisme berbahaya, seperti dalam kasus keracunan makanan. Ini terjadi sebagai akibat dari sistem kekebalan tubuh kita yang aktif melawan patogen penyerang.
Saat sistem imunitas kita aktif, maka sebagai efek sampingnya kita pun akan mengalami demam hingga 38°C atau bahkan lebih. Bahaya akan semakin muncul jika disertai dengan muntah-muntah karena bisa menguras cairan dalam tubuh secara cepat dan drastis.
-
Sakit Kepala
Sakit kepala juga bisa bagian dari keracunan yang disebabkan oleh arsenik, yaitu zat yang seringkali digunakan dalam pembuatan pestisida. Paparan berlebihan dari zat ini tentunya bisa mendatangkan gejala berupa sakit kepala, kelelahan, kebingungan, hingga kejang dan komplikasi yang mengancam jiwa.
Semakin tinggi tingkat toksisitas dalam tubuh, maka sakit kepala pun biasanya akan semakin menjadi-jadi. Untuk mengobatinya, beberapa organ yang telah terkena racun haruslah segera diobati.
Terdapat pula jenis keracunan lainnya yang bisa memberikan tanda dan gejala sejenis, seperti misalnya keracunan karbon monoksida (CO). Gejala keracunan dari zat ini seringkali digambarkan mirip seperti sedang terkena flu, yang berupa sakit kepala, pusing, lemas, sakit perut, muntah, nyeri dada, dan kebingungan.
Bahkan jika CO tersebut terhirup dalam jumlah besar, maka berpotensi membuat kita pingsan dan cenderung mengarah pada kematian.
-
Sesak Nafas
Ada pula racun yang biasanya dibawa oleh makanan laut, yaitu merkuri. Biasanya zat ini dibawa oleh ikan-ikan besar (seperti todak dan ikan hiu). Semakin besar ukuran mereka, maka akan semakin beresiko pula paparan racun merkuri yang bisa kamu dapatkan.
Gejala keracunan merkuri bisa berupa kelelahan, depresi, lesu, mudah tersinggung, sakit kepala, hingga sesak nafas. Perasaan sulit bernafas ini juga bisa kamu dapatkan jika menghirup uap merkuri yang didapatkan dari tempat industri, yang biasanya disertai dengan batuk dan sensasi dada yang terbakar.
-
Ruam Kulit
Sebuah kondisi yang disebut sebagai sindrom syok toksik (TSS – toxic shock syndrome) memiliki gejala yang begitu khas, yaitu munculnya ruam di kulit. Seseorang yang terkena keracunan TSS juga cenderung mengalami beberapa tanda yang sudah disebutkan di atas.
Kondisi ini sangatlah mengancam jiwa, sehingga kamu pun harus segera mendapatkan perawatan medis dengan secepatnya.
Bagi kamu yang belum tahu, TSS sendiri merupakan bentuk kondisi dadakan yang jarang namun bisa berakibat fatal. Ini biasanya disebabkan oleh adanya pelepasan racun akibat pertumbuhan berlebih dari bakteri berjenis Staphylococcus aureus, atau disingkat Staph.
-
Membirunya Bibir dan Kulit
Dikenal pula dengan istilah sianosis, tanda dan gejala keracunan yang satu ini terjadi sebagai akibat adanya agen kimia yang menghalangi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen.
Misalnya karbon monoksida atau produk dari pembakaran yang tidak sempurna cenderung memiliki sifat mengikat hemoglobin kira-kira 200 kali lebih baik daripada oksigen. Kondisi ini tentunya jauh lebih berbahaya. Fakta lain bahkan menyebutkan bahwa korban keracunan dari karbon monoksida seringkali memiliki bibir dan kuku yang berwarna biru.
Untungnya berbeda dengan TSS di atas, gejala dari sianosis cenderung bisa disembuhkan. Sebuah penelitian melaporkan bahwa 10 hingga 32% orang bisa sembuh dari keracunan karbon monoksida. Angka tersebut disusul sebanyak 50-75% yang sembuh dalam kurun waktu 1 tahun saja.
-
Gangguan Penglihatan
Beberapa jenis penyakit akibat keracunan makanan juga ternyata bisa mempengaruhi area mata kita, sehingga membuat daya lihat kita menjadi kabur atau memiliki penglihatan ganda.
Pada kasus yang lebih parah, bahkan keracunan metanol bisa menyebabkan toksisitas yang begitu tinggi pada tubuh manusia. Metanol murni sebanyak 10 ml akan dimetabolisme menjadi asam format jika terminum secara tak sengaja. Pada gilirannya, indera penglihatan pun akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen sebagai akibat dari rusaknya saraf optik.
-
Kejang dan Koma
Ini mungkin merupakan tanda dan gejala paling parah dari keracunan. Kejang sendiri merupakan komplikasi toksik yang umum terjadi sebagai bagian dari efek samping obat-obatan dan keracunan, serta sindrom dari penghentian konsumsi obat-obatan.
Faktanya, sebuah penelitian dari British Journal of Clinical Pharmacology bahkan telah memperkirakan bahwa setidaknya ada antara 6-9% dari kasus status epileptikus (kejang lebih dari 5 menit) disebabkan oleh toksisitas obat.
Gejala ini bisa saja berkembang menjadi sinkop, atau sebuah kondisi dimana kita menjadi tak sadarkan diri. Saat itu terjadi, pastikan segera menghubungi dokter terdekat untuk dirawat di UGD. Jika tidak mendapatkan perawatan yang secepatnya, ada kemungkinan para penderitanya mengalami koma dengan tingkat kematian yang sangat tinggi.